Pin It

Widgets

Muvon, Solusi Untuk Charger Ponsel untuk Daerah Tanpa Listrik


Indonesia sebagai negara pengguna ponsel terbesar, tapi masih menyimpan ironi. Memang berdasarkan laporan dari Core ICT Indicator, orang Indonesia tercatat memiliki 210 juta ponsel.


Ironisnya, 30 juta ponsel dimiliki oleh warga yang tinggal di daerah perbatasan atau disebut juga remote area dimana belum
tersentuh listrik. Untuk mengisi ulang baterai ponsel, warga biasanya menggunakan genset. Hal ini menjadi perhatian Ariesta Satriyoko, salah satu finalis Do Networks yag diselenggarakan oleh Lenovo.

Menurut Ariesta, genset yang dipakai selama satu jam akan mengeluarkan emisi karbon sebesar 1.000 kg. "Bayangkan kalau 30 juta ponsel diakumulasi selama satu tahun, jumlah karbon yang dihasilkan sama besarnya dengan 11.000 unit pesawat boeing 777," ujarnya saat ditemui Ghiboo.com di acara pengumuman finalis Do Networks, Selasa (15/2) di Jakarta.

Melalui kompetisi tersebut, Ariesta menawarkan solusi charger portable bernama Muvon untuk ponsel dengan energi alternatif, yaitu matahari, kinetik, dan eksternal.

"Kami gabungkan dari energi matahari, kinetik, dan eksternal. Kalau naik sepeda bisa sambil dicolok dan jalan, kalau ada sinar matahari bisa ditaruh sambil nge-charge," katanya.

Muvon sendiri, seperti diungkapkan Ariesta, masih berupa prototype dan memiliki bentuk seperti PSP (Playstation Portable). Namun sayangnya, dia tidak membawa Muvon di acara  tersebut.

Berkat Muvon, Ariesta pernah terpilih mewakili Indonesia di ajang Asia Pacific ICT Awards untuk kategori 'green IT'. "Kebetulan acaranya diselenggarakan di Thailand, yang saat itu dilanda banjir. Samapai juri Thailand itu bilang, 'Kalau saya mau beli 100.000 unit gimana?' Saya bilang belum bisa karena belum di-mass production," ujarnya.

Saat ditanyakan Ghiboo.com mengenai harga jual seandainya Muvon diproduksi masal, Ariesta memperkirakan satu unit Muvon berharga sekitar Rp200.000 jika volume produksinya mencapai 100.000 unit.

Muvon, kata Ariesta, memiliki kemampuan mencharge seperti charger pada umumnya. Namun untuk mengisi ulang baterai Muvon diperlukan waktu yang agak lama.

"Untuk matahari perlu 7 jam, untuk kinetik butuh sekitar 4 jam. Charger yang seperti itu memang sudah banyak tapi terpisah-pisah. Nah dengan alat ini kita gabungkan," pungkasnya.






Sumber

0 Komentar:

Post a Comment

Komentar dan saran anda